Minggu, 16 Oktober 2011

INDUKSI KALUS TANGKAI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH a-napthaleneacetic acid (NAA) dan 6-benzylaminopurine (BAP) SECARA In-Vitro


INDUKSI  KALUS
 TANGKAI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum)
DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH
 a-napthaleneacetic acid (NAA) dan 6-benzylaminopurine (BAP)
 SECARA In-Vitro

Nike Oktavia Sri Saputri
053244017

ABSRAK

Tanaman sirih merah (Piper crocatum) merupakan tanaman yang banyak mempunyai manfaat karena mengandung banyak senyawa kimia yang bermanfaar diantaranya minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvakrol, eugenol, pcymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, terpenena, dan fenil propada. Namun terdapat kendala dalam penanamannya yaitu tidak dapat ditanaman pada pada semua daerah dan memerlukan penanganan yang khusus, sehingga tidak dapat diproduksi secara besar untuk bidang farmasi. Permasalahan tersebut dapat ditasi menggunakan metode kultur jaringan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penambahan NAA dan BAP dalam berbagai konsentrasi terhadap induksi dan pertumbuhan kalus (lama induksi, massa kalus dan tekstur kalus) eksplan tangkai daun sirih merah secara in vitro.

Induksi dan pertumbuhan kalus dalam penelitian ini menggunakan eksplan yang diinokulasikan pada media MS dengan penambahan NAA dan BAP dalam berbagai kombinasi konsentrasi (10-8 – 10-4 M). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Parameter yang diamati ialah lama induksi kalus, massa kalus dan tekstur kalus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan uji anva satu arah yang dilanjutkan dengan uju duncan.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perlakuan C yaitu pada konsentrsi NAA dan BAP yang seimbang dapat menghasilkan massa kalus yang terbesar, induksi kalus tercepat dan tekstur yang remah.

Kata kunci : sirih merah (Piper crocatum), NAA, BAP, kalus, kalus remah.

1 komentar: